Sejarah bangsa portugis

Portugis masuk ke Nusantara di bawah pimpinan pelaut terkenal Afonso de Albuquerque(1453–1515). Ia merupakan 'arsitek' utama dari ekspansi Portugis ke Asia serta orang Eropa pertama yang memulai kolonisasi Eropa atas Nusantara.


Berikut ini adalah kronologis sejarah Indonesia pada era kolonialisme Portugis (1509–1602).





Abad 16

Sunting

1509–1520

Sunting

1509

Portugis tiba pertama kali di Melaka.

Kepaksian Pernong, Lampung berhasil memukul mundur serangan pasukan Kerajaan Palembang.

Kepaksian Nyerupa melakukan perjanjian kerjasama perdagangan terhadap Kerajaan Banten.

1511

April, Laksamana Portugis Afonso de Albuquerque memutuskan berlayar dari Goa ke Melaka.

10 Agustus, Pasukan Albuquerque menguasai Melaka.

Sultan Melaka melarikan diri ke Riau.

Portugis di Melaka menghancurkan armada Jawa. Kapal mereka karam dengan seluruh hartanya dalam perjalanan kembali ke Goa.

Pati Unus menaklukkan Jepara

Desember, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah Antonio de Abreu dari Melaka untuk menjelajah ke arah Timur.

1512

Portugis melakukan ekspedisi ke daerah utama penghasil rempah-rempah,yaitu maluku.

Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menuju Madura, Bali, Lombok, Aru dan Banda. Dua kapal rusak di Banda. De Abreu kembali ke Melaka; Francisco Serrão memperbaiki kapal dan melanjutkan menuju ke Ambon, Ternate, dan Tidore. Serrão menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate.

1513

Pasukan dari Jepara dan Palembang menyerang Portugis di Melaka, tetapi berhasil dipukul mundur.

Maret, Portugis mengirim seorang duta menemui Raja Pajajaran. Portugis diizinkan untuk membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta).

Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan penguasa bekas kerajaan Majapahit

Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacan.

Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali. Pasukan Majapahit dipukul mundur, tetapi Sunan Ngudung tewas dalam pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali.

1514

Ali Mughayat Syah mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan Aceh pertama.

1515

Portugis pertama kali tiba di Timor.

1518

Sultan Mahmud dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johor.

Raden Patah meninggal dunia; Pati Unus menjadi Sultan Demak.

1520

Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra.

Rakyat Bali menyerang Lombok.

Para pedagang Portugis mulai mengunjungi Flores dan Solor.

Banjar di Kalimantan menjadi Islam.

1521–1530

Sunting

1521

Yunus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-orang Portugis di Melaka. Yunus terbunuh dalam pertempuran. Trenggono menjadi Sultan Demak.

Portugis merebut Pasai di Sumatra; Gunungjati meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah.

Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaenz mengeliling dunia berlayar antara pulau Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara.

1522

Februari ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda.

Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng Portugis.

Banten, yang masih beragama Hindu, meminta bantuan Portugis dalam menghadapi Demak yang Muslim.

Sisa-sisa ekspedisi Magelhaenz berkeliling dunia mengunjungi Timor.

Portugis membangun benteng di Hitu, Ambon.

1523

Gunungjati kembali dari Mekkah dan menetap di Demak, menikahi saudara perempuan Sultan Trenggono.

1524

Gunungjati dan anaknya Hasanuddin melakukan dakwah secara terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk memperlemah Kerajaan Pajajaran dan persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak Demak.

Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatra utara.

1525

Hasanuddin, anak dari Gunungjati, melakukan dakwah di Lampung mungkin.

1526

Portugis membangun benteng pertama di Timor.

1527

Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit; Sultan-sultan Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan Kudus ikut serta.

Demark merebut Tuban.

Demak, dengan bantuan dari Banten, merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran; mengganti namanya menjadi Jayakarta. (Sukses ini dikatakan berkat pimpinan "Fatahillah"—atau, sesuai dengan kekeliruan ucapan Portugis, "Falatehan"—namun mungkin ini adalah nama yang diberikan kepada Sunan Gunungjati.) Kerajaan Pajajaran didorong ke pedalaman dari daerah pesisir.

Kerajaan Palakaran di Madura, yang berbasis di Arosbaya (kini Bangkalan), menjadi Islam di bawah Kyai Pratanu.

Ekspedisi dari Spanyol dan Meksiko berusaha mengusir Portugis dari Maluku.

1529

Demak menaklukkan Madiun.

Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi milik Portugal, dan Filipina menjadi milik Spanyol.

1530

Salahuddin menjadi Sultan Aceh.

Surabaya dan Pasuruan takluk kepada Demak. Demak merebut Balambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur Jawa.

Gowa mulai meluas dari dari Makassar.

Banten memperluas pengaruhnya atas Lampung terkait perdagangan hadil bumi.

1531–1540

Sunting

1536

Serangan besar Portugis terhadap Johore.

Antonio da Galvão menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan pos Portugis di Ambon.

Portugis membawa Sultan Tabariji dari Ternate ke Goa karena mencurigainya melakukan kegiatan-kegiatan anti Portugis, dan menggantikannya dengan saudara-saudaranya.

1537

Serangan Aceh atas Melaka gagal. Salahuddin dari Aceh digantikan oleh Alaudin Riayat Syah I.

1539

Aceh menyerang suku Batak di selatan mereka.

1540

Portugis berhubungan dengan Gowa.

Kesultanan Butung didirikan.

1541–1550

Sunting

1545

Demak menaklukkan Malang.Gowa membangun benteng di Ujung Pandang.

1546

Demak menyerang Balambangan namun gagal.

Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan oleh Prawata. Menantunya, Joko Tingkir memperluas pengaruhnya dari Pajang (dekat Sukoharjo sekarang).

St. Fransiskus Xaverius pergi ke Morotai, Ambon, dan Ternate.

1547

Aceh menyerang Melaka.

1550

Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.

1551–1560

Sunting

1551

Johore menyerang Portugis Melaka dengan bantuan dari Kerajaan Kalinyamat (Jepara).

Pasukan-pasukan dari Ternate menguasai Kesultanan Jailolo di Halmahera dengan bantuan Portugis.

1552

Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikan Kesultanan Banten, lalu tidak merebut Lampung untuk Kerajaan yang baru.

Aceh mengirim duta ke Sultan Ottoman di Istanbul.

1558

Leiliato memimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang Portugis di Hitu.

Portugis membangun benteng di Bacan.

Ki Ageng Pemanahan menerima distrik Mataram dari Joko Tinggir, memerintah di Pajang.

Wabah cacar di Ternate.

1559

Para misionaris Portugis mendarat di Timor. Khairun menjadi Sultan Ternate.

1560

Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan di Panarukan, di ujung timur Jawa.

Spanyol mendirikan pos di Manado.

1561–1570

Sunting

1561

Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia.

Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor.

1564

Wabah cacar di Ambon.

1565

Aceh menyerang Johore.

Kutai di Kalimantan menjadi Islam.

1566

Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu.

1568

Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis.

1569

Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon.

1570

Aceh menyerang Johore lagi, tetapi gagal.

Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Portugis, tetapi esok harinya ternyata ia diracuni. Agen-agen Portugis dicurigai melakukannya. Babullah menjadi Sultan (hingga 1583), dan bersumpah untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-benteng mereka.

Maulana Yusup menjadi Sultan Banten.

1571–1580

Sunting

1571

Alaudin Riayet Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga 1607.

1574

Kesultanan Aceh dan Kerajaan Kalinyamat (Jepara) memimpin serangan yang gagal di Melaka, tetapi aksi tersebut membuat Portugis angkat kaki karena merasa terancam dengan serangan dari Jepara.

1575

Sultan Babullah mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis membangun sebuah benteng di Tidore.

1576

Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang.

1577

Ki Ageng Pemanahan mendirikan Kota Gede (dekat Yogyakarta sekarang).

1579

Banten merebut sisa-sisa Pajajaran, menjadikannya Islam.

November, Sir Francis Drake dari Britania, setelah menyerang kapal dan pelabuhan Spanyol di Amerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang juga membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian persahabatan dengan Britania.

1580

Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten.

Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol; usaha-usaha kolonial Portugis tidak dipedulikan.

Drake mengunjungi Sulawesi dan Jawa, dalam perjalanan pulang ke Britania.

Ternate menguasai Butung.

1581

Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram (yang telah dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya hingga Sunan Kalijaga dari Wali Songo mendesaknya), mengubah namanya menjadi Kyai Gedhe Mataram.

1584

Sutawijaya menggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai pemerintah lokal dari Mataram, memerintah dari Kota Gede.

1585

Sultan Aceh mengirim surat kepada Elizabeth I dari Britania.

Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi di Bali karam tepat di lepas pantai.

1587

Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis keturunan beralih kepada Sutawijaya. Gunung Merapi meletus.

Portugis di Melaka menyerang Johore.

Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh.

Sir Thomas Cavendish dari Britania mengunjungi Jawa.

1588

Sutawijaya mengganti namanya menjadi Senopati; merebut Pajang dan Demak.

1590

Desa asli Medan didirikan.

1591–1599

Sunting

1591

Senopati merebut Madiun, lalu Kediri.

Sir James Lancaster dari Britania tiba di Aceh dan Penang, tetapi misinya gagal.

Ternate menyerang Portugis di Ambon.

1593

Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali.

1595

2 April, ekspedisi Belanda di bawah De Houtman berangkat ke Hindia Belanda.

Suriansyah menjadikan Banjar di Kalimantan sebuah Kesultanan (belakangan Banjarmasin).

Portugis membangun benteng di Ende, Flores.

1596

5 Juni, ekspedisi De Houtman tiba di Sumatra.

23 Juni, ekspedisi De Houtman tiba di Banten. Mula-mula diterima dengan bersahabat, tetapi setelah kelakuan yang kasar oleh Belanda, Sultan Banten, bersama-sama dengan orang-orang Portugis yang ditempatkan di Banten, menembaki kapal-kapal Belanda.

Ekspedisi De Houtman dilanjutkan di sepanjang pantai utara Jawa. Sebuah kapal hilang di tangan para perompak. Lebih banyak perilaku yang buruk menyebabkan timbulnya kesalahpahaman dan kekerasan di Madura: seorang pangern Madura terbunuh, beberapa pelaut Belanda ditangkap dan ditawan, De Houtman harus menebus mereka agar dibebaskan.

Abul Mufakir menjadi Sultan Banten.

1597

Beberapa anggota ekspedisi De Houtman menetap di Bali dan menolak pergi.

Berlawanan dengan perintah, sebuah armada Portugis di bawah Lourenzo de Brito memutuskan untuk melakukan pembalasan terhadap Sultan Banten karena melakukan bisnis dengan pedagang-pedagang Belanda. Armada ini dikalahkan oleh Banten dan dipaksa mundur.

Sisa-sisa ekspedisi De Houtman (89 orang dari semula 248 pelaut) kembali ke Belanda dengan rempah-rempah.

Senopati menyerang Banten, tetapi dipukul balik.

1598

22 kapal Belanda dalam lima ekspedisi berangkat ke timur. Dewan Negara Belanda mengusulkan agar perusahaan-perusahaan yang bersaingan dipersatukan. Ekspedisi kedua De Houtman mengikutsertakan John Davis, seorang mata-mata Inggris. Van Noort berangkat untuk berlayar mengitari ujung timur benua Amerika ke Hindia Belanda.

Senopati menyerang wilayah barat Surabaya.

1599

Ekspedisi Belanda di bawah Van Neck tiba di Maluku, mulai melakukan perdagangan yang sukses di Banda, Ambon dan Ternate.

Juni terbunuh De Houtman dalam konflik dengan Sultan Aceh.

Gereja-gereja Belanda mulai menyerukan pekerjaan misi di Hindia Belanda.



Abad 17

Sunting

1600–1607

Sunting

1600

Ekspedisi Van Noort menyerang Spanyol di Guam.

Portugis membangun sebuah pos perdagangan di Jepara, yang kini telah menjadi objek wisata yang dikenal dengan nama Benteng Portugis.

Tiga orang ulama Minangkabau, Abdul Makmur (Dato ri Bandang), Sulaiman (Dato Patimang), dan Abdul Jawad (Dato ri Tiro) menyebarkan Islam di Kerajaan Gowa-Tallo(Makassar).

September Admiral Belanda Van den Haghen mengadakan aliansi dengan Hitu dalam menghadapi Portugis di Ambon.

31 Desember, Elizabeth I dari Britania mengesahkan didirikannya Perusahaan Hindia Timur Britania.

1601

Senopati digantikan oleh Krapyak di Mataram.

Portugis mengirim sebuah armada dari Goa, India, untuk mengusir orang-orang Belanda dari Hindia Belanda.

Britania mendirikan benteng di

Banda.



Aceh mengirim dua orang utusan ke Eropa untuk mengamati dan melaporkan situasinya kepada Sultan.

25-27 Desember, lima kapal Belanda mengalahkan armada Portugis yang terdiri dari 30 kapal dalam pertempuran di pelabuhan Banten.

Penyebaran suku-suku, sumbai-sumbai dari hanibubg melalui humakha Way Semaka Bahas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UML(Unived modeling language)

membuat game 2D